Friday, 17 May 2024

METODE JIGSAW BERBASIS PROJECT KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI PANAWANGAN

Rospendi

PPG Dalam Jabatan Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Email: (This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.)

Abstract: 

Based on the results of observations, it was found that students were less enthusiastic when taking part in learning, students carried out activities outside of geography learning activities, students' understanding was low about the importance of learning geography in everyday life and the learning atmosphere in the classroom seemed stiff and students seemed less interested. Based on the results of observations made by researchers with several students, information was obtained that students were bored following the learning that teachers often do using the lecture method. Apart from lectures, the method that teachers always use is assignments. This research focuses on applying the jigsaw method to increase students' interest in learning in class XI Panawangan State High School. Based on the focus of the problem, the aim of this research is to determine the urgency, characteristics and application of the jigsaw method in the learning process. The research method used is a descriptive method with a qualitative approach. The results show that the urgency of using the jigsaw method is increasing students' motivation and interest in learning, improving cooperative and collaboration skills, increasing understanding and retention of material, developing critical and creative thinking skills, increasing a sense of responsibility and independence. The application of the jigsaw method is something that has only been implemented at Panawangan State High School. The jigsaw method can increase the learning interest of class

Keywords: Learning Method, Jigsaw, Interest in Learning

Abstrak:

Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa peserta didik kurang bersemangat saat mengikuti pembelajaran, peserta didik melakukan aktivitas diluar kegiatan pembelajaran geografi, rendahnya pemahaman peserta didik tentang pentingnya belajar geografi dalam kehidupan sehari-hari dan suasana pembelajaran di kelas tampak kaku serta peserta didik tampak kurang berminat. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan dengan beberapa peserta didik diperoleh informasi bahwa peserta didik bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah. Selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Penelitian ini difokuskan untuk penerapan metode jigsaw untuk meningkatkan minat belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri Panawangan. Berdasarkan fokus permasalahan tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi, karakteristik dan penerapan metode jigsaw dalam proses pembelajaran.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil menunjukan bahwa urgensi dari penggunaan metode jigsaw yaitu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, meningkatkan keterampilan kooperatif dan kolaborasi, meningkatkan pemahaman dan retensi materi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemandirian. Penerapan metode jigsaw merupakan sesuatu yang baru diterapkan di SMA Negeri Panawangan,. Metode jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X terkhusus pada mata pelajaran geografi terbukti dari antusiasme peserta didik ketika proses pembelajaran, keterlibatan aktif peserta didik selama proses pembelajaran dan pemahaman yang diperoleh lebih cepat.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Jigsaw, Minat Belajar

 

 

PENDAHULUAN

Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama selama proses pembangunan nasional (Kistian, 2019). Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Apabila dilihat dari kompleksitas masalah yang dihadapi di abad ke-21 saat ini pendidik berupaya keras dalam mendidik generasi muda supaya unggul dalam berprestasi dan memiliki karakter yang mulia. Proses pembelajaran di kelas merupakan komponen yang sangat penting dari pendidikan. Kesuksesan proses pembelajaran tidak terlepas pada kemampuan guru untuk membuat model, metode, dan media pembelajaran. Model pembelajaran yang tidak sesuai dapat menyebabkan proses pembelajaran tidak berhasil.   Model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Model ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling belajar dan mengajar dalam kelompok kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap minat belajar peserta didik.

Minat belajar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi akan lebih mudah memahami materi pelajaran dan lebih termotivasi untuk belajar. Model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971. Model pembelajaran jigsaw memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, setiap anggota kelompok memiliki bagian materi yang berbeda untuk dipelajari, anggota kelompok saling mengajar dan belajar satu sama lain, setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab atas materi yang dipelajarinya dan membantu anggota kelompok lain untuk memahami materi tersebut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Suprijono (2012) menunjukkan bahwa model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014) menunjukkan bahwa model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina (2015) menunjukkan bahwa model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang peneliti lakukan selama ini, peneliti menggunakan buku yang diterbitkan dari kemendikbud. Peneliti meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, peneliti mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, peneliti masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dampaknya, peserta didik kurang bersemangat saat mengikuti pembelajaran, peserta didik melakukan aktivitas diluar kegiatan pembelajaran geografi, rendahnya pemahaman peserta didik tentang pentingnya belajar geografi dalam kehidupan sehari-hari dan suasana pembelajaran di kelas tampak kaku serta peserta didik tampak kurang berminat. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan dengan beberapa peserta didik diperoleh informasi bahwa peserta didik bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah. Selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.

Beragam kasus selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, hal yang menarik perhatian untuk dikaji dan dicari solusi dari permasalahan yang muncul adalah permasalahan terkait minat belajar peserta didik yang rendah, masih minimnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses pembelajaran dan penggunaan model yang kurang inovatif dalam hal ini guru kurang memaksimalkan penggunaan media yang menarik minat peserta didik dan pembelajaran yang masih bersifat teacher centered (berpusat pada guru) menjadikan peserta didik memiliki minat belajar yang cukup rendah.  Permasalahan tersebut menjadi penting untuk untuk dikaji lebih lanjut karena akan berpengaruh terhadap keberlangsungan proses pembelajaran dari peserta didik. Selain itu akan berdampak pada kemampuan dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak lanjut pembelajaran sebab peserta didik yang kurang bersemangat dan tidak menunjukan ketertarikan untuk belajar.

 

METODE 

Penelitian ini dibuat untuk mengkaji metode pembelajaran jigsaw yang dikombinasikan dengan model project untuk meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran geografi materi pecahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi langsung dan eksperimen penerapan model pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri Panawangan. Studi literatur dan studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan berbagai data pendukung yang diperoleh dari jurnal yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.  Penelitian ini difokuskan untuk penerapan metode jigsaw untuk meningkatkan minat belajar peserta didik di kelas XI SMA Negeri Panawangan. Berdasarkan fokus permasalahan tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi, karakteristik dan penerapan metode jigsaw dalam proses pembelajaran.  

 

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Urgensi Penerapan Metode Jigsaw dalam Pembelajaran

Model Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses belajar mengajar. Model ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya urgen untuk diterapkan dalam pembelajaran, antara lain:

1.     Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar Peserta didik, model Jigsaw memungkinkan peserta didik untuk saling belajar dan mengajar, sehingga menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, serta mendorong mereka untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

2.     Meningkatkan Keterampilan Kooperatif dan Kolaborasi, model Jigsaw menuntut peserta didik untuk bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas bersama. Hal ini dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan kooperatif dan kolaborasi, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan penyelesaian masalah.

3.     Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Materi, model Jigsaw memungkinkan peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber, yaitu dari guru, anggota kelompok, dan materi pembelajaran yang disediakan. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi pembelajaran dan meningkatkan retensi informasi.

4.     Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif, model Jigsaw mendorong peserta didik untuk bertukar ide dan pendapat dengan anggota kelompok. Hal ini dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta kemampuan untuk memecahkan masalah secara kreatif.

5.     Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab dan Kemandirian, model Jigsaw memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk mempelajari materi dan membantu anggota kelompok lain untuk memahami materi tersebut. Hal ini dapat membantu peserta didik meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam belajar.

Karakteristik Pembelajaran Metode Jigsaw

 

Tabel 1. Tabel Karakteristik Metode Jigsaw

Komponen

Keterangan

Kelompok Ahli

Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, di mana setiap kelompok fokus pada satu bagian materi pembelajaran

Ketergantungan Positif

Setiap anggota kelompok memiliki informasi penting yang dibutuhkan oleh anggota lain untuk menyelesaikan tugas.

Akuntabilitas Individual

Setiap peserta didik bertanggung jawab untuk memahami materi yang dipelajari dan membantu anggota kelompok lain dalam memahami materi tersebut.

Interaksi Simultan

Peserta didik saling bertukar informasi dan belajar satu sama lain secara aktif.

Pemrosesan Kelompok

Kelompok mendiskusikan dan meninjau materi secara bersama-sama untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam

 

Penerapan Metode Jigsaw sebagai Upaya Peningkatan Minat Belajar Pesert Didik

Metode Jigsaw adalah suatu pendekatan pembelajaran kooperatif yang melibatkan peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil untuk memecahkan tugas atau masalah yang diberikan, sehingga mereka saling bergantung satu sama lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Dalam konteks pembelajaran, metode Jigsaw dapat membantu meningkatkan keterlibatan peserta didik, membangun kepercayaan diri, dan memperkuat keterampilan sosial peserta didikLangkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan metode jigsaw adalah sebagai berikut:

1.     Membagi Peserta didik: Bagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil (4-6 orang) dengan kemampuan yang heterogen.

2.     Menentukan Materi: Pilih materi yang ingin diajarkan dan bagi materi menjadi beberapa bagian.

3.     Membentuk Kelompok Ahli: Setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari satu bagian materi di kelompok ahli yang berbeda.

4.     Belajar di Kelompok Ahli: Peserta didik mempelajari materi yang ditugaskan di kelompok ahli dengan mendiskusikan, membaca, dan menganalisis informasi.

5.     Kembali ke Kelompok Asal: Peserta didik kembali ke kelompok asal mereka dan berbagi informasi yang telah dipelajari di kelompok ahli.

6.     Menyelesaikan Tugas: Kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang terkait dengan materi pembelajaran.

7.     Presentasi dan Evaluasi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil belajar mereka dan guru melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman peserta didik.

 

 

Tabel 2. Tabel Respon Penerapan Metode jigsaw di SMA Negeri Panawangan

Subjek

Respon

Peserta didik

Peserta didik antusias, pembelajaran berlangsung menyenangkan, dan mendorong pemahaman terkait materi pecahan sehingga lebih paham.

Kepala Sekolah

Respon positif atas penggunaan model pembelajaran yang berbeda tentu hal tersebut menjadi aksi yang luar biasa meski dalam perencanaannya harus dikemas lebih bermakna.

Rekan Sesama Guru

Dukungan penuh untuk penerapan model baru yang dilaksanakan, sebab hal tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Sumber: Hasil Observasi 2023

Apabila ditinjau dari data respon tersebut dapat diketahui bahwa penerapan metode jigsaw merupakan sesuatu yang baru diterapkan di SMA Negeri Panawangan,. Metode jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X terkhusus pada mata pelajaran geografi terbukti dari antusiasme peserta didik ketika proses pembelajaran, keterlibatan aktif peserta didik selama proses pembelajaran dan pemahaman yang diperoleh lebih cepat. Metode jigsaw efektif dan layak untuk digunakan. 

 

SIMPULAN 

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti di SMA Negeri Panawangan dapat disimpulkan bahwa urgensi dari penggunaan metode jigsaw yaitu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, meningkatkan keterampilan kooperatif dan kolaborasi, meningkatkan pemahaman dan retensi materi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemandirian. Penerapan metode jigsaw merupakan sesuatu yang baru diterapkan di SMA Negeri Panawangan,. Metode jigsaw dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X terkhusus pada mata pelajaran geografi terbukti dari antusiasme peserta didik ketika proses pembelajaran, keterlibatan aktif peserta didik selama proses pembelajaran dan pemahaman yang diperoleh lebih cepat.

DAFTAR PUSTAKA 

Aronson, E. (1971). The jigsaw classroom. Beverly Hills, CA: Sage Publications.

Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1989). Cooperation and competition: Theory and research. Edina, MN: Interaction Book Company.

Kagan, S. (1992). Cooperative learning. San Juan Capistrano, CA: Kagan Publishing.

Slavin, R. E. (1995). Cooperative learning: Theory, research, and practice (2nd ed.). Boston: Allyn & Bacon.

Suprijono, A. (2012). Pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar dan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Karanganyar. Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Semarang, 4(2), 180-188.

Wulandari, R. (2014). Pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar dan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Sidoarjo. Jurnal Formatif, 2(2), 121-130.

Rosalina, I. (2015). Pengaruh model pembelajaran jigsaw terhadap hasil belajar dan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Maros. Jurnal Al-Ta'lim, 23(1), 107-122.

Search

Popular Tags

Vinaora Visitors Counter

119440
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
157
230
920
117234
3094
4370
119440

Your IP: 18.191.84.33
2024-05-17 06:47