Saturday, 20 April 2024

PENTINGNYA REMAJA DALAM MENYUSUN SKALA PRIORITAS

Dalam kehidupan sehari-hari dan banyaknya kesibukan yang kamu miliki, rasanya 24 jam saja tidak cukup. Banyak hal yang kamu lakukan dan kamu bingung harus melakukan kegiatan yang mana dulu dari sekian banyak aktivitasmu. Hal ini disebabkan karena kamu belum paham bagaimana menyusun skala prioritas yang benar.

Menurut Merriam Webster, rangkaian aktivitas yang penting dan dilakukan pertama kali menjadi dasar dari pengertian dari skala prioritas. Jika sudah selesai mengerjakan aktivitas yang pertama dilakukan baru dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya. Dengan melakukan hal yang terpenting terlebih dahulu dan merencanakan semua sesuai skala prioritas membuat manusia seharusnya lebih produktif.

Menurut Hurlock (2001) remaja adalah tumbuh ke arah kemasakan dan periode transisi, dimana individu mengalami perubahan fisik dan psikis dari kekanak – kanakan menuju dewasa meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Sorensen (dalam Hurlock, 2001) mengatakan bahwa remaja adalah masa transisi dari perkembangan ego dari anak – anak yang tadinya bergantung lalu ingin menjadi seperti orang dewasa, berdiri sendiri. Satu masa dimana remaja emosinya dapat tidak stabil dan tidak dapat diramalkan.

https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/verina-intan-l/cara-mengajarkan-anak-memahami-apa-itu-prioritas-kehidupan

 

Read more: PENTINGNYA REMAJA DALAM MENYUSUN SKALA PRIORITAS

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI MODEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGGUNAAN APLIKASI KAHOOT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

            Zaman semakin maju yang membuat aspek-aspek dalam kehidupan ikut berubah. Majunya zaman ikut membawa dampak pada pembelajaraan. Pembelajaran yang dulunya hanya berorientasi pada guru (teacher center) kini beralih ke pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Hal ini membuat peran guru dalam proses pembelajaran juga mengalami pergeseran yang dulunya guru memegang kendali penuh dalam pembelajaran sebagai pemberi informasi utama sekarang berkembang sebagai fasilitator sekaligus motivator.

Pemberian motivasi kepada peserta didik sangat penting. Hal ini karena terdapat korelasi antara motivasi dengan hasil belajar siswa. Terdapat korelasi antara motivasi dengan hasil belajar siswa. Menurut Sadirman apabila motivasi belajar tinggi maka prestasi belajar siswa ikut akan meningkat. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Untuk itu, guru harus berupaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan harapan dapat menghasilkan kader pendidikan yang mempunyai prestasi yang maksimal. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi sehingga siswa merasa senang dan pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Berbagai cara yang dapat di tempuh untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa salah satunya adalah penggunaan model dalam pembelajaran. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik hasrat dan keinginan berhasil serta dorongan kebutuhan belajar dan harapan dan cita-cita. Faktor eksternalnya yaitu adanya penghargaan, lingkungan yang kondusif dan kegiatan yang menyenangkan serta menarik. Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.

Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata (Arends & Kilcher, 2010). Pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan.

Penggunaan model dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ilmiah Pemanfaatan Model PBL Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pelajaran TIK di SMA Negeri 1 Panawangan. Bahwa model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMAN 1 Panawangan.

Sumber : https://pantura.tribunnews.com/

Read more: MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SEBAGAI MODEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGGUNAAN...

PEMANFAATAN APLIKASI CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

Sejarah merubah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia yang benar-benar terjadi di masa lampau. (Rini Mardikaningsih, 2016). Pembelajaran sejarah merupakan salah satu sarana strategis dalam pewarisan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda yaitu peserta didik, atau dapat dikatakan bahwa sejarah memiliki fungsi untuk membangun mental peserta didik sebagai generasi bangsa.

Pembelajaran sejarah diharapkan dapat menumbuhkan wawasan peserta didik untuk belajar dan menyadari kegunaan dari sejarah bagi kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun sebagai bangsa. Kegunaan belajar sejarah dari perspektif tujuan pembelajaran sejarah menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga pembelajaran sejarah peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan, penghayatan, dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai sejarah yang mereka pelajari.

 Gambar Infografis karya peserta didik menggunakan aplikasi Canva pada materi kerajaan Hindu Buddha di Indonesia

Read more: PEMANFAATAN APLIKASI CANVA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

Search

Popular Tags

Vinaora Visitors Counter

115079
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
36
297
1228
113065
3103
2597
115079

Your IP: 3.145.8.141
2024-04-20 10:49