Friday, 03 May 2024

Menyusun Cerita Peraktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Reflleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

Menyusun Cerita Peraktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Reflleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMA Negeri 1 Panawangan

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan minat belajar peserta didik SMAN 1 Panawangan melalui model pembelajaran project based learning (PJBL) dan media audio-visual pada materi Kawih.

Penulis

Tati Patonah, S.Pd

Tanggal

Aksi 2    : 16 November 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini  adalah:

1.     Masih ada beberapa peserta didik yang kurang fokus  dalam pembelajaran dan pembelajaran masih berpusat pada guru.

Menurut Nadia (2020:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kawih bisa disebut sukses tergantung pada kelancaran ketika proses pembelajaran, salah satunya adalah guru dalam mengajar harus mempunyai pedoman pembelajaran dan menjadikan peserta didik aktif pada saat pembelajaran.

2.     Hasil wawancara dengan ketua MGMP bahasa Sunda kabupaten Ciamis, motivasi dan minat belajar peserta didik masih kurang, hal itu terjadi dikarenakan peserta didik menganggap jika materi kawih itu ketinggalan jaman. Hal-hal yang mempengaruhi minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh minat dan kemampuan peserta didik pada materi, pengaruh kondisi peserta didik dan lingkungan keluarga serta upaya guru dalam mengajar di kelas (Darsono, 2000:65)

3.     Keterbatasan pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran yang kurang menarik pada kegiatan inti sebagai pemantik pembelajaran mengakibatkan peserta didik kurang tertarik mada materi kawih bahkan acuh dan cenderung pasif saat pembelajaran.

 

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena:

1.     Berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama.

2.     Memotivasi diri sendiri dan rekan-rekan guru untuk melakukan hal yang terbaik untuk peserta didiknya.

3.     Praktik pembelajaran ini bisa mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mendesain pembelajaran yang inovatif

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi  permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas serta mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning  (PjBL) pada PPL aksi ke 2 dengan proyeknya yaitu membuat video kreatif kawih di kelas X MIPA 2. Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pembelajaran secara efektif, tepat dan inovatif sesuai dengan RPP yang telah dibuat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal tersebut didukung dengan menggunakan media pembelajaran audio-visual yang inovatif, kreatif, dan rekreatif sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. (hasil wawancara dengan pakar karawitan).

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat

 

Tantangan untuk mencapai tujuan yaitu:

Setelah dilakukan refleksi diri, refleksi peserta didik, dan wawancara dengan guru, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

1.     Masih ada  peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli atau hanya mengandalkan temanya saja.

2.     Kesulitan peserta didik dalam membedakan kawih klasik dan pop serta kesulitan dalam mempraktikan kawih (cengkok kawih Sunda).

3.     Dalam menyajikan hasil karya, peserta didik belum percaya diri mempresentasikan (keterampilan kawih dan video kreatif kawih) di depan kelas.

Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan utama yang dihadapi merupakan sisi kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional. Sedangkan dari sisi peserta didik adalah minat belajarnya. Maka yang terlibat dalam tantangan ini adalah guru dan peserta didik.

 

4.     Pada kegiatan praktik pembelajaran ini melibatkan:

1.     Kepala sekolah

2.     Dosen pembimbing

3.     Guru pamong

4.     Rekan guru yang membantu merekam video pembelajaran

5.     Peserta didik

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghadapi  tantangan tersebut yaitu :

Menurut Anggraeni, dkk. (2018:2) menjelaskan bahwa salah satu alternatif yang dipilih untuk mengoptimalkan proses pembelajaran berbasis teknologi melalui media audio-visual. Keunggulan dari media tersebut diantaranya bisa menarik peserta didik dan tidak menjadikan peserta didik mudah bosan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.   Saya harus lebih intens lagi dalam membimbing peserta didik yang belum memahami tugas yang akan dilakukan, agar peserta didik yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif di kelompoknya.

2.   Untuk membantu peserta didik membandingkan jenis kawih Sunda, guru berulang-ulang memutar video contoh kawih yang berbeda. Sehingga secara langsung peserta didik terbiasa terlatih kepekaannya dalam menentukan jenis kawih. Selain itu, guru juga bisa memberikan contoh langsung sehingga peserta didik tergugah rasa semangatnya untuk mau berperan aktif pada saat proses pembelajaran.

3.   Saya harus mendampingi peserta didik baik individu maupun kelompok bagaimana cara mempresentasikan hasil laporan kelompok dan tetap memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik atau kelompok yang sudah tampil.

4.   Kesulitan peserta didik pada saat mempraktikan kawih sebaiknya guru memberi arahan dan motivasi kepada peserta didik secara bertahap. Guru menampilkan video kawih dengan cengkok kawih Sunda yang mudah terlebih dahulu.

5.   Melakukan penilaian pada setiap proses baik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

 

Strategi yang digunakan dalam praktik pembalajaran yaitu :

6.   Pemilihan model pembelajaran kreatif dan inovatif.

Adapun model pembelajaran inovatif yang   dipilih yaitu model Project Based Learning (PjBL) dengan proyeknya yaitu membuat video kreatif kawih pada materi kawih dan diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik

7.   Menyiapkan LKPD yang akan didiskusikan oleh peserta didik secara kelompok

8.   Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran yang dapat menarik perhatian berupa media power point, modul ajar dan menggunakan media pembelajaran teknologi audio-visual yang inovatif, kreatif, dan rekreatif sehingga peserta didik dapat memahami materi pelajaran dengan baik, serta evaluasi menggunakan aplikasi wordwall.

9.   Melakukan penilaian secara menyeluruh dari:

a.   Aspek Afektif (Sikap)

Penilaian sikap digunakan bentuk observasi pada peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan tertuang pada rubrik penilaian sikap.

b.   Aspek Kognitif (Pengetahuan)

Penilaian aspek kognitif digunakan penilaian berupa tes tulis yang sudah tertuang pada instrumen penilaian mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian, dan rubrik  penilaian

c.   Psikomotor (Keterampilan)

Penilaian keterampilan digunakan penilaian proyek yaitu berupa keterampilan mereka mendesain proyek, penyusunan jadwal serta produk yang dihasilkan

sesuai dengan rancangan. Adapun rubrik penilain pada aspek keterampilan sudah tertuang pada instrumen penilaian pada rancangan pembelajaran.

 

Prosesnya yaitu :

Proses kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yaitu membuat video kreatif kawih pada mata pelajaran Bahasa Sunda di kelas X MIPA 2 yaitu:

1.   Peserta didik di bagi dalam 5 kelompok

2.   Peserta didik menyimak tayangan video tentang contoh kawih sebagai pertanyaan yang mendasar dengan bimbingan guru.

3.   Setelah menentukan pertanyaan yang mendasar dan menyusun jadwal pembuatan peserta didik akan berdiskusi secara berkelompok untuk menyelesaikan LKPD dan menyelesaikan proyek yaitu membuat video kreatif kawih dengan mencari informasi dan sumber belajar yang sesuai dari youtube.

4.   Peserta didik bersama kelompoknya akan melakukan presentasi hasil projeknya.

5.   Peserta didik mengerjakan soal evaluasi melalui aplikasi wordwall.

6.   Guru dan peserta didik menyimpulkan dan melakukan refleksi

 

Yang terlibat antara lain:

1.   Kepala sekolah

2.   Dosen pembimbing

3.   Guru pamong

4.   Rekan guru yang membantu merekam video pembelajaran

5.   Peserta didik

Sumber daya atau materi yang diperlukan:

1.   Kemamampuan dalam membuat media pembelajaran berbasis TPACK.

2.   PPT, Bahan Ajar,    LKPD dan instrument penilaian.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak

berhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dari langkah – langkah  yang dilakukan:

1.     Peserta didik lebih aktif dalam mencari informasi baru  untuk menyelesaikan LKPD

2.     Peserta didik dapat membangun kerja sama antar anggota kelompok. Peserta didik dibagi tugas untuk menyelesaikan projeknya (video kreatif kawih) ada yang memvideo, menjadi vokalis, koreografi, model, ada juga yang memainkan alat musik.  Dengan hal tersebut pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa Sunda (Kawih).

Dampak dari langkah-langkah pembelajaran bagi guru, yaitu:

1.     Termotivasi merancang pembelajaran yang inovatif   untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.

2.     Pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik 

 

Apakah hasilnya efektif ?atau tidak efektif? Mengapa ?

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari aksi 2 dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan menggunakan media pembelajaran audio-visual yang inovatif, kreatif, dan rekreatif sangat efektif dan peserta didik lebih semangat untuk belajar. Peserta didik dapat membangun kerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan proyek berupa video kreatif kawih.

 

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan

Saya memperoleh respon yang positif. Peserta didik sangat senang dan antusias pada saat belajar, ini terlihat dari tingkat keaktifan dalam melakukan diskusi kelompok, mencari informasi baru serta membuat video kreatif kawih di luar jam pelajaran dan menyampaikan hasil projeknya dengan presentasi sehingga pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik.

Faktor          keberhasilan atau  ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan

Keberhasilan pembelajaran tersebut peserta didik dapat membuat kreatifitas dalam membuat produk berupa video kreatif kawih dari materi yang diajarkan dengan penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan kemampuan komunikasi yang baik dan melakukan presentasi tugas dan proyek.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut:

1.   Guru juga harus selalu mengembangkan diri dan berinovasi sehingga mampu mendesain proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, menyenangkan dan berbasis TPACK.

2.   Guru harus lebih kreatif dalam memilih media sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Rencana Tindak Lanjut :

1.   Melanjutkan praktek baik ini dan  memperbaiki hal-hal yang masih kurang

2.   Guru harus mampu membuat media pembelajaran yang kreatif, dan inovatif.

3.   Guru harus dapat mengikuti perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi

 

Daftar Narasumber:

1.   Narasumber 1       : Ibu Nunung Nurhamidah, S.Pd. (Ketua MGMP

Kabupaten Ciamis)

2.   Narasumber 2       : Bapa Aleh, S.Sn. (Pakar Karawitan)

Daftar Pustaka:

Darsono, (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: Semarang Pers

 

Nadia, Cica Zahra. 2020. Model Explisit Instruction dalam Materi Kawih Sunda. Jurnal UPI. Vol 11. No. 1

 

Anggraeni, S.W., Alpan, Y., Prihandini, D., & Winarsih, E. 2018. Pengembangan multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Video untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5 (6), 5313-5327.

Search

Popular Tags

Vinaora Visitors Counter

117018
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
75
276
1052
115156
672
4370
117018

Your IP: 3.128.94.171
2024-05-03 21:01